top of page
Search

Manajemen Stres

Manusia beraktivitas dalam kesehariannya. Tidak jarang ditemukan masalah atau rintangan dalam menjalaninya. Ketika dihadapi suatu masalah, reaksi yang diberikan oleh setiap individu pun berbeda, ada yang pandai menemukan jalan keluar, tetapi ada pula yang merasa tertekan ketika dihadapi oleh suatu masalah. Reaksi tertekan tersebut yang biasa disebut dengan stres. Dilansir dari laman Halodoc, stres merupakan reaksi tubuh ketika seseorang dihadapi oleh tekanan, ancaman, atau suatu perubahan. Stres umumnya dialami oleh seseorang ketika tuntutan yang diberikan padanya lebih besar daripada kemampuan untuk mengatasinya. Reaksi ini merupakan reaksi yang wajar dialami oleh siapa pun ketika dihadapi oleh situasi yang membuatnya tertekan.


Di samping dihadapi oleh tekanan, stres juga bisa muncul karena seseorang merasa khawatir akan suatu hal. Ketika seseorang diberikan tanggung jawab yang besar, bisa menimbulkan beban pikiran dan mental yang bisa berujung pada stres pula. Adapun beberapa tanda bahwa seseorang sedang mengalami stres adalah sulit berkonsentrasi, memiliki kesulitan untuk tidur, merasa cemas atau khawatir, merasa sangat kelelahan, pusing, dan menjadi lebih emosional.


Seperti yang telah dibahas sebelumnya, stres merupakan hal yang wajar dan tidak bisa dihindari. Namun, bukan berarti kita menanggapinya dengan sepele. Stres perlu dikelola untuk menghindari risiko munculnya gangguan-gangguan kesehatan yang lebih serius. Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk mengelola stres?


Menurut situs Alodokter, pengelolaan stres yang sederhana mencakup perubahan gaya hidup serta melakukan teknik relaksasi. Perubahan gaya hidup dapat diwujudkan dengan rutin berolahraga, istirahat yang cukup, dan juga menyeimbangkan pola makan yang bergizi. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol dan epinefrin. Kedua hormon tersebut merupakan hormon depresan yang mampu meningkatkan energi dan tekanan darah seketika saat tubuh menerima tekanan. Dengan berolahraga, tubuh akan memproduksi hormon norepinefrin sebagai antidepresan dan menurunkan kadar hormon kortisol dan epinefrin. Maka dari itu, olahraga adalah salah satu cara terpenting untuk mengurangi stres.


Jika kamu adalah penikmat kopi, harus dikurangi sedikit demi sedikit ya. Kafein yang terkandung di dalam kopi termasuk ke dalam zat stimulan yang dapat menyebabkan kecemasan. Timbulnya rasa cemas ini bisa membuat kamu merasa tidak tenang dan malah membuat kamu susah tidur sehingga jam istirahatmu berkurang. Kemudian yang tidak kalah penting adalah melakukan me time. Me time dapat kamu wujudkan dengan menyisihkan sebagian waktu kamu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai. Dengan me time ini, kamu bisa menjernihkan pikiran sembari memberikan kesempatan otak untuk beristirahat sejenak.


Kemudian, cara sederhana pengelolaan stres lainnya yang bisa kamu lakukan adalah relaksasi tubuh. Luangkanlah sebagian waktu kamu untuk melakukan peregangan pada tubuh. Tubuh yang rileks membuatmu merasa tenang dan otot-otot pun tidak tegang. Kamu juga bisa melakukan meditasi untuk membuat tubuh dan pikiran rileks. Meditasi dapat meningkatkan konsentrasi, menghadirkan suasana tenang, dan dapat menjauhkan kamu dari pikiran-pikiran negatif. Para ahli menyarankan untuk melakukan meditasi cukup selama 15 menit beberapa kali dalam seminggu. Teknik relaksasi dapat dibantu dengan penggunaan aromaterapi. Wangi yang dihasilkan oleh aromaterapi dapat menghadirkan suasana nyaman dan tenang.


Pengelolaan stres perlu dilakukan, terlebih di masa pandemi saat ini yang membawa banyak perubahan pada setiap orang. Penjelasan tadi merupakan beberapa tips pengelolaan stres yang cukup sederhana dan mudah dilakukan. Jadi jika kamu sudah merasakan gejala-gejala stres, jangan lupa untuk mencoba menerapkannya ya. Sampai bertemu di blog selanjutnya!



0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page